PM Kamboja Puji Kiprah JK

MASIH DIPERCAYA. Jusuf Kalla (kiri) bersama Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen (tengah) dalam pertemuan komite eksekutif CAPDI di Phnom Penh, Kamboja, Rabu, 1 Desember. Jusuf Kalla kembali terpilih sebagai Presiden CAPDI untuk periode 2010-2012.

PHNOM PENH – Kiprah Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) HM Jusuf Kalla (JK) di dunia internasional mendapat apresiasi positif dari Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen. JK bahkan sempat diterima khusus oleh sang perdana menteri di ruang kerjanya, pukul 17.50 Waktu Phnom Penh, Rabu 1 Desember.

Dalam pertemuan yang penuh persahabatan itu, JK didampingi Dubes RI untuk Kamboja Soehardjono Sastromihardjo. Juga ikut bergabung Theo L Sambuaga, Direktur Eksekutif Centrist Asia Pacific Democrat International, Yasril Ananta Baharuddin, dan mantan Sekjen Golkar Iskandar Mandji, serta Letjen pur Sumarsono, pengurus pusat PMI.

Egy Massadiah dalam rilisnya pada FAJAR sore kemarin menyampaikan, PM Hun Sen memberikan selamat pada JK yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden CAPDI. Kemarin, JK terpilih secara aklamasi sebagai Presiden CAPDI untuk periode 2010-2012. Sebelumnya, JK juga pernah memimpin organisasi tersebut saat masih menjabat Wakil Presiden RI pada 2004-2009.

CAPDI adalah organisasi yang beranggotakan pemimpin negara dan mantan pemimpin negara, tokoh masyarakat, kalangan eksekutif, legislatif dan akademisi terkemuka se Asia Pasifik. Saat ini, tercatat lebih dari 20 negara tergabung dalam CAPDI.

“CAPDI yang Bapak pimpin sangat penting artinya bagi negara kami,” kata Hun Sen kepada JK seperti dituturkan Egy yang ikut dalam pertemuan tersebut. “Kami berharap, di bawah kepemimpinan Bapak, hubungan Kamboja dengan negara-negara anggota CAPDI lainnya dapat ditingkatkan,” imbuh Hun Sen.

Pada kesempatan sama, Hun Sen menyampaikan bahwa negaranya dan Thailand telah menyelesaikan konflik di antara mereka. “Tadi pagi kami (Kamboja dan Thailand, red) sepakat menyelesaikan segala konflik lewat perundingan. Suara CAPDI penting untuk memupuk perdamaian di antara kami dan Thailand,” katanya.

Sebelum kembali memimpin CAPDI, JK memang telah merintis berbagai upaya perdamaian. Di kawasan Asia Tenggara, misalnya, JK merintis perdamaian Thailand dan Filipina yang sama-sama mendapat rongrongan dari kelompok Islam garis keras.

Merespons harapan Hun Sen, JK menegaskan bahwa fokus CAPDI di bawah kepemimpinannya adalah perdamaian dan demokrasi yang baik bagi seluruh anggotanya. JK yang juga ketua Palang Merah se-ASEAN juga mengemukakan bahwa Indonesia dan Kamboja punya pengalaman yang sama dalam menangani konflik.

“Hun Sen serius mendengarkan pengalaman JK menyelesaikan konflik, khususnya di Aceh,” ungkap Egy. “Hun Sen juga memuji cara dan gaya JK menyelesaikan konflik,” tambah Egy.

Kemarin JK memang banjir pujian. Sebelum bertemu Hun Sen, JK juga dielu-elukan dalam pertemuan CAPDI di ibu kota Kamboja tersebut. Menurut Yadi, staf JK lainnya, seluruh peserta mendaulat mantan ketua umum Partai Golkar hasil Munas Bali tersebut untuk memimpin CDI.

“Peran Kalla dalam perdamaian Aceh merupakan inspirasi bagi kami. Langkah Kalla di bidang kemanusiaan dan kapasitasnya sebagai ketua palang merah sungguh sangat mengagumkan,” ucap Jose de Venecia, Chief Executive CAPDI asal Filipina yang juga pendiri Asian Parliamentary Assembly.

JK hanya tersenyum-senyum diserahi amanah mulia tersebut. “Saya terima amanah ini dan fokus untuk tugas-tugas demokrasi dan perdamaian bagi negara negara Asia Pacifik,” ucap JK.
Dia bahkan langsung menyatakan bahwa pertemuan CAPDI tahun depan akan dilaksanakan di Makassar. “Saya mengundang Anda ke Indonesia, sekalian melihat kampung saya,” kata JK yang disambut tepuk tangan peserta.
Pertemuan CAPDI kemarin ikut dihadiri mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri. JK bahkan sempat bertemu dan bercakap-cakap dengan ketua umum PDI Perjuangan itu di lobi Hotel Cambodiana Phnom Penh. 

 

source :

http://metronews.fajar.co.id/read/111038/33/pm-kamboja-puji-kiprah-jk