widgeo.net

Bagaimana menurut anda tentang blog ini?

Daftar blog keren,,,

  • Flying Fish Roe (Eggs)
  • Kerajinan khas takalar
  • Life in Realities
  • Menjual bibit dan tanaman hias eksotis

click here!

Pasang Banner Disini


free counters

widgeo.net

New post

Memuat...

Bagi Anda yang berniat menyumbang untuk keperluan blog ini saya sangat berterima kasih.

1POWER

Senin, 12 September 2011

Festival Bahari Makassar dan Accuracy Water Landing and Boogie Jump dalam rangka ulang tahun Makassar ke - 404 2011

MAKASSAR – Kemeriahan Festival Bahari sudah terasa saat dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng di Anjungan Pantai Losari Makassar.

Even yang dirangkai untuk memperingati ulang tahun ke- 404 Kota Makassar dibuka berbagai atraksi memukau. Mulai dari atraksi terjun payung, fly pass, sampai pertunjukan penari di atas perahu kecil atau yang disebut lepalepa di Pantai Losari. Sejak pagi, ribuan warga sudah memadati Anjungan Pantai Losari untuk menyaksikan pertunjukan kedirgantaraan yang menjadi daya tarik pembukaan tersebut. Pengunjung terlihat sangat terkesan dengan penampilan enam pesawat dari Jupiter Aerobatic Tim Yogyakarta yang menghadirkan fly pass di atas anjugan Pantai Losari selama kurang lebih setengah jam .

Selain aksi klub terbang satu-satunya di Indonesia tersebut, masyarakat yang datang juga disuguhi dengan penampilan para penerjun dari peserta dan juga panitia yang melakukan penerjunan dari atas ketinggian 10.000 kaki. Andi Alfian Mallarangeng yang membuka acara mengatakan, Makassar memiliki potensi yang sangat besar pada olahraga kedirgantaraan.

Hal ini didukung oleh posisi geografis Makassar yang sangat starategis dengan laut. Bahkan menurutnya, Makassar adalah satu-satunya kota di Indonesia yang merupakan Water Front City. “Kegiatan keolahragaan di Sulsel ini semarak, Sulsel bisa menjadi gudang olahraga bahari ke depannya. Makassar punya potensi yang tak dimiliki kota lain, Jakarta memang punya pantai, Manado punya tapi tak seperti Makassar yang merupakan kota dengan Water Front City” katanya.

Hadir dalam pembukaan, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Agus Supriatna dan juga Ketua DPRD Sulsel M. Roem. Sementara itu Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, kegiatan tersebut juga merupakan agenda kegiatan Pemkot untuk mewujudkan Visit Makassar 2011 sebagai kota kunjungan wisata selain sebagai peringatan Hari Jadi ke - 404 Makassar .

“Ini salah satu rangkaian Visit Makassaar, acara ini dihadiri oleh pelayar yang berlayar langsung dari Australia menggunakan enam kapal. Nanti pada 14 September akan datang lebih banyak lagi setelah sebelumnya mereka mengikuti Sail Wakatobi” kata Ilham. Selain itu, Ilham mengatakan, pada 15 September akan tiba 32 perahu Sandeq Race di Pantai Losari dan akan menetap sampai selesainya kegiatan Festival Bahari tersebut.

“Semoga kegiatan ini akan lebih memperkenalkan Makassar di dunia Internasional dan juga akan menambah kunjungan wisata ke Makassar” katanya. Ribuan peserta dipastikan mengikuti berbagai even berbeda dalam Festival Bahari kali ini. Para peserta terbagi ke beberapa even kejuaraan, diantaranya kejuaraan internasional terjun payung ketepatan mendarat di air dan boogie jump 2011 yang diikuti oleh 146 penerjun dari sembilan negara.

Kejuaraan yang mulai diperlombakan hari ini melibatkan penerjun dari Amerika, Australia, Afrika Selatan, Jepang, Inggris, Filipina, Singapura, Malaysia dan Indonesia. Selain itu, Festival Bahari juga diramaikan dengan perlombaan renang antar pulau yang diikuti oleh 155 peserta. Kejuaraan renang yang mengambil rute dari Pulau Laelae ke Pulau Sulawesi dengan jarak 800 meter tersebut terbagi menjadi dua kategori, yakni atlet dan TNI serta pelajar dan pemula.

Lomba lain yang juga akan mengisi festival ini adalah lomba perahu tradisional yang akan digelar hari ini. Lomba ini akan diikuti 150 perahu tradisional Bugis-Makassar yang terdiri dari perahu jenis Jolloro, Katinting dan Petepete. Di akhir kegiatan yakni (17-18/09) panitia juga menggelar lomba jet ski yang akan diikuti 40 atlet dari mancanegara, yakni Malaysia, Thailand dan Singapura.

Panitia juga menggelar berbagai kegiatan menarik setiap hari selama pelaksanaan Festival Bahari. Pada hari pertama, diadakan pergelaran tari oleh 105 mahasiswa Fakultas Bahasa dan Desain Universitas Negeri Makassar (FSD UNM) dilaksanakan di atas 105 lepalepa (perahu kecil) di Pantai Losari. Setiap lepalepa diisi oleh satu orang penari dan satu orang tunrung pakanjara’ (gendang tradisional).

Para penari ini menyajikan dua tarian khas Makassar, yakni Tari Pajoge dan Tari Pannippi. Selain itu, setiap harinya selama festival berlangsung, panitia akan menampilkan pertunjukan kedirgantaraan dari para personel TNI AL dan TNI AU. Beberapa pertunjukan diantaranya fly pass sukhoi, defile drum band, aeromodeling, dan paralayang.

Selain itu, masyarakat juga akan disuguhi oleh penampilan 100 penerjun tiap harinya yang melakukan boogie jump dan mendarat di Tanah Tumbu. Selama kegiatan, pihak Pemkot Makassar juga menghadrikan pasar seni dan kuliner yang menyajikan berbagai kerajinan khas Makassar dan juga makanan tradisional.

Apa yang muncul di benak anda jika menyaksikan atraksi terjun payung di udara dan tarian tradisional di pantai saat senja menjelang... Menakjubkan!

Itulah jawaban beberapa pengunjung Anjungan Pantai Losari Minggu sore (11/9/2011), saat menyaksikan Tari Kolosal Pakarena yang dirangkaikan atraksi atlet terjun payung nasional dan internasional di permukaan laut antara Pantai Losari dan Pulau Lae-lae.

"Amazing, fantastic, Saya sangat menikmati tontonan ini. Saya melihat semua orang menikmatinya. Mereka terlihat gembira dan terhibur"ujar Tarjo, seorang wisatawan asal Belanda yang datang khusus ke Makassar guna menyaksikan festival bahari ini.

Tarjo bersama Rob suaminya, datang ke Makassar dengan kapal pesiar milik mereka Taremaro. Sebelumnya mereka ke Wakatobi menikmati Sail Wakatobi yang digelar di sana.

"Sejak tahun 2003, Saya dan suami melakukan perjalanan berkeliling dunia dengan kapal pesiar. Ini menyenangkan. Informasi tentang festival di Makassar kami perolah di internet. Makanya kami rencanakan ke Makassar tahun ini" tutur Tarjo dengan senyum lebar.

Tarjo berharap kegiatan ini dapat terulang lagi tahun depan. Tarjo dan Rob berencana tinggal di Makassar hingga (15/9/2011) nanti. Setelah itu mereka akan berkunjung ke Tana Toraja.

"Kami mendengar, pemandangan alam dan budaya di Toraja itu eksotik. Ini pertamakalinya kami ke Makassar dan ke Toraja" tukasnya.

Tak hanya Tarjo dan Rob yang menikmati tontonan di Kota Anging Mammiri' ini. Janet dan Jimmy, pasangan suami istri asal Belanda pun terlihat sibuk memotret di tengah ribuan penonton di Pantai Losari. Janet mengaku tak mengetahui adanya kegiatan festival ini. Menurutnya, kunjungan ke Makassar kali ini hanya sehari semalam.

"Kami ke Makassar karena pekerjaan. Namun, saat tiba di sini, kami mendengar ada kegiatan ini. Menakjubkan, kegiatan yang menyenangkan untuk dinikmati. Apalagi para penari tradisional yang berada di atas perahu itu. Indah sekali gerakan perempuan penarinya, "tuturnya di tengah keriuhan bunyi Tunrung Pakanjara', musik yang mengiringi Tari Pakarena.

Sekira 2500-an orang memadati anjungan Pantai Losari dan bibir pantai terkenal di Kota Anging Mammiri' itu. Pengunjung sebagian besar warga kota, namun banyak di antaranya adalah wisatawan asing dan domestik.

Taufik (6 thn), bocah warga Jl Rajawali Makassar. Taufik merengek kepada kedua orangtuanya. "Kenapa cepat sekali berhenti itu yang terjun payung Papa. Saya masih mau nonton" teriaknya sambil berlinang air mata. Ayahnya Daeng Tiro hanya menenangkan putranya.

"Tadi dia yang memaksa datang ke sini. Taufik diberitahu teman sepermainannya kalau ada terjun payung di losari. Makanya Saya temani" ujar Daeng Tiro.

Tahun 2011, Kota Makassar berulangtahun ke-404. Untuk itu digelar Festival Bahari dan Budaya yang dipusatkan di Pantai Losari.

Salah satu rangkaian kegiatannya, penyajian Tari Pakarena secara kolosal di atas Lepalepa (perahu kecil bercadik khas Bugis Makassar. Tari Pakarena merupakan tarian tradisional Makassar yang biasanya ditarikan empat hingga enam orang. Tapi kali ini oleh 150 orang dari mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM).

Nah, Tari Pakarena lalu dipadukan dengan atraksi terjun payung dengan klasifikasi ketepatan mendarat di atar air. Sebanyak 74 atlet terjun payung nasional dan internasional berpartisipasi dalam kegiatan ini. Atraksi terjun payung jenis itu adalah pertamakalinya di Indonesia!



Inilah untuk pertama kalinya, senja indah di Pantai Losari diwarnai dengan atraksi terjun payung. Para penerjun yang ikut ambil bagian pada kejuaraan terjun payung internasional (Makassar International Parachuting Accuracy Water Landing Championship and Booggie Jump 2011) ini mendarat di atas laut.Mereka yang terdiri dari 79 penerjun dan lima dari luar negeri diterjunkan dari pesawat Hercules C130 TNI AU dari ketinggian 600 feed dalam 9 tahapan (run) mulai dari pukul 17.00 Wita hingga memasuki waktu salat Magrib.

Run pertama, tiga penerjun dapat mendarat tepat di titik pendaratan yang diletakkkan tepat di laut depan anjungan utama Pantai Losari.

Kemudian disusul dengan run-run berikutnya. Menurut kordinator panitia acara, Alfred, angin di atas langit Pantai Losari saat penerjunan dilakukan berkecepatan antara 8 hingga 9 knot. "Kecepatan angin antara 0 hingga 15 knot dianggap "aman" untuk melakukan kegiatan terjun payung." katanya.

Ratusan penari Pakarena dari grup kesenian UNM yang berada di atas puluhan perahu, menyambut penerjun run pertama.

Peyelenggaraan Kejuaraan Terjun Payung Internasional di Pantai Losari tersebut juga dijadikan bagian dari event Festival Bahari dan Budaya dalam kaitan Visit Makassar 2011. Event Kejuaraan Terjun Payung Internasional 2011 di Pantai Losari, Kota Makassar ini merupakan kejuaraan terjun payung tepat sasaran pertama yang dilakukan dengan titik pendaratan di atas laut di Indonesia.

Dari keseluruhan penerjun yang beratraksi Minggu sore tersebut, satu penerjun mendarat di atas air, dan terdapat tiga penerjun nyasar jauh dari titik pendaratan yang ditentukan.

Satu dari lima penerjun di run keenam, nyasar mendarat di sekitar lokasi Rumah Susun Mariso sekitar 2 km arah selatan dari titik pendaratan. Sedangkan dua penerjun di run 9 mendarat di sekitar Pantai Akkarena, Tanjung Bunga yang berjarak sekitar 5 km arah selatan dari titik pendaratan yang ditentukan di depan Pantai Losari. Tapi ketiganya mendarat dengan aman.

Saat penerjunan dilakukan, sejumlah penerjun lainnya tampak memperagakan cara melipat payung (parasut) kepada warga yang memadati anjungan utama Pantai Losari. Warga pun diperkenankan untuk berdialog menyangkut berbagai hal tentang olahraga terjun payung dengan para penerjun.

Menurut Alfred, sepanjang pelaksanaan lomba terjun payung yang mulai dilakukan 11 hingga 18 September 2011, dibuka kesempatan bagi warga masyarakat umum yang ingin menguji nyali dengan melakukan Terjun Tandem digandeng oleh penerjun profesional. Ada 5 orang instruktur disediakan untuk memandu warga umum yang akan mengikuti Terjun Tandem tersebut.

Hadir dalam pembukaan Festival Bahari yang dibuka Menpora Andi Alifian Mallarangeng ini yakni Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, dan Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.

Tarian Kolosal Pakarena 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Copyright © 2016 indraashura.blogspot.com. Website by ISMAIL. All Rights Reserved