2011 Kawasan Terpadu Bawah Tanah di Makassar akan Diujicobakan

Makassar, Wali Kota Makassar  Ilham Arief Sirajuddin memiliki banyak agenda strategis pengembangan kota setelah melakukan kunjungan enam hari di Shanghai, China. Salah satunya, pengembangan kawasan terpadu instalasi bawah tanah. "Paling telat akhir 2011, kita akan melakukan uji coba kawasan utilitas terpadu bawah tanah. Targetnya tidak muluk-muluk, minimal 1 RW dulu," kata Ilham di Balai Kota, kemarin.

Dalam bayangan Ilham, instalasi jaringan bawah tanah yang tertata rapi dengan sistem utilitas terpadu. Jaringan PLN, Telkom, PDAM, hingga gas ditata rapi. Tidak semrawut seperti saat ini. Pemkot sudah meminta Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar melakukan kajian wilayah mana yang akan dilakukan uji coba. Ilham menyebut dua daerah yang akan dikaji sebagai percontohan, Tallo atau Maccini Sombala.

Namun rencana ini bukan tanpa kendala. Pemkot harus berkoordinasi dengan instasi terkait seperti PT PLN maupun Telkom. Kedua instansi ini tidak berada dalam garis komando pemkot. "Kita akan duduk bersama dengan pihak-pihak terkait membicarakan kemungkinan rencana ini. Untuk menuju kota dunia, dibutuhkan koordinasi lintas sektoral," ujar mantan Ketua DPD Golkar Sulsel ini. Seluruh satuan kerja (SKPD) di lingkup pemkot akan dimaksimalkan untuk uji coba tersebut. Masing-masing SKPD membuat programnya masing-masing di kawasan uji coba ini.

Selain uji coba kawasan utilitas terpadu bawah tanah, Pemkot Makassar juga akan melakukan uji coba penggunaan lampu penerangan jalan bertenaga surya paling telat akhir tahun ini. Pemkot sudah memesan sepuluh buah perlengkapan di China. Pengelolaan lampu jalan bertenaga surya ini akan kerjasamakan dengan investor.

"Sistemnya nanti bagi hasil. Selisih pembayaran tarif listrik ke PLN akan dibagi antara investor dengan pemkot," kata Ilham. Dengan sistem ini, uji coba ini tidak dibutuhkan pos anggaran baru. Potensi Makassar menerapkan solar cell, lebih baik dibanding kota yang lebih dahulu menggunakannya seperti Shanghai China. Potensi terik matahari di daerah ini lebih baik dibanding China.

Harga satu lampu solar cell ini kurang lebih Rp 13 juta. Sementara tiangnya Rp 39 juta. Untuk tahap awal, Pemkot melakukan uji coba dengan 100 watt. Kelebihannya, ini tidak membutuhkan biaya perbaikan (maintenance) selama delapan tahun.

Tiap tahun, pemkot mengalokasikan anggaran Rp 21 miliar untuk membayar tarif listrik penerangan jalan. Dengan proyek ini diharapkan berkurang hingga Rp 10 miliar. Sisa kekurangan ini yang akan dibagikan kepada investor yang berminat.